Bdgtoday/Bandung – Warga Kota Bandung saat ini semakin dimudahkan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan berkat kehadiran Bandung Emergency Referral and STEMI atau disingkat Beres.
Beres dilaunching Wali Kota Bandung, Oded M. Danial, Sabtu (8/12/2018), di RSUD Kota Bandung, Jalan Rumah Sakit Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung, Sabtu (8/12/2018).
Beres yang merupakan inovasi dari RSUD Kota Bandung merupakan layanan ntuk mempermudah rujukan pasien baik dari puskesmas maupun dari rumah sakit lain untuk mendapatkan pelayanan di RSUD Kota Bandung, terutama untuk pasien Getriatri (Lanjut Usia) atau pasien dengan STEMI. STEMI atau ST segment elevation myocardial infarction adalah, jenis serangan jantung yang paling serius akibat adanya gangguan pada suplai darah. Kondisi ini disebabkan oleh penyumbatan total arteri koroner yang dapat menyebabkan meluasnya kerusakan pada area jantung.
Kepala RSUD Kota Bandung, dr. Exsenveny Lalopua, M.Kes. mengungkapkan, Beres merupakan jawaban atas tantangan meningkatnya angka kematian harian di RSUD Kota Bandung. Kematian di RS yang dipimpinnya mencapai 2-3 orang per hari. Salah satu penyebabnya karena kesulitan mendapatkan rujukan dan atau pelayanan akibat kurang informasi dan penanganan terhadap pasien saat terjadi gangguan kesehatan.
“Untuk itulah kami membuat inovasi yang memudahkan proses rujukan dan pelayanan khusus untuk geriartri (lansia) serta penderita serangan jantung,” papar wanita yang akrab disapa Veny ini.
Veny juga menambahkan, inovasi Beres akan digabungkan dengan pelayanan Home Care RSUD Kota Bandung yang sudah ada lebih dulu. Kolaborasi kedua layanan ini akan mempercepat pelayanan karena menjangkau masyarakat langsung.
“Dalam lima tahun ini akan diutamakan pelayanan lansia agar bisa mencapai level paripurna. Ini juga akan ditingkatkan kualitas asuhan keperawatan yang komprehensif agar bisa maksimum dan optimal dalam pelayanan kesehatan pada masyarakat,” tuturnya.
Selain itu, tambah Veny, akan ada juga transfer pengetahuan dengan kewilyahan agar Puskesmas juga bisa memberikan penanganan sakit jantung dini dan geriartri ramah lansia. “Saat ini sudah ada 11 Puskesmas di kewilayahan yang punya EKG (Electro Kardio Gram). Nantinya kita bimbing. Semoga bisa diperbanyak di Puskesmas lain yang belun punya,” tambah Veny.
Sementara itu, Wali Kota Bandung, Oded M. Danial mengaku sangat senang dan bangga serta mengapresiasi dengan hadirnya inovasi ini. Apalagi inovasi ini diciptakan oleh RSUD Kota Bandung.
“Alhamdulillah Bandung mendapatkan Inovatif Government Award. Kita juara 1 dari 554 kota kabupaten di Indonesia. Ini sesuai dengan tiga pilar pembangunan yaitu inovasi, kolaborasi dan desentralisasi,” jelasnya.
Mang Oded, sapaan akrabnya berharap, Beres bisa memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam mendapatkan layanan kesehatan. “Ini inovasi luar biasa. Banyak inovasi di kota Bandung yang baik. Semoga Beres bisa mengispirasi Inovasi lain yang membantu masyarakat,” tuturnya.
Menurutnya, pelayanan dasar seperti kesehatan menjadi prioritas bagi Pemkot Bandung. Oleh karenanya Pemkot Bandung selalu mendorong terciptanya inovasi.(ds)*