Bermula dari kecintaan terhadap music alternative rock, Jeremy Jonathan (Vocal, Guitar) memulai perjalanannya dengan menarik orang – orang yang memiliki pemikiran dan tujuan yang sama, yaitu mengembalikan semangat musisi – musisi muda Jatinangor untuk berkarya dengan seluruh kemampuan mereka sendiri. Talia Thaib (Bass) dan Rifqi Hidayat (Drum) adalah rekrutan awal dari Superego di tahun 2015, yang memberikan aura music grunge minimalis layaknya band Nirvana yang merajai industry music era 90-an. Keinginan untuk menambah warna nada diwujudkan dengan mengajak Yoendo Nebriko (Guitar) sebagai pemetik melodi untuk melengkapi music Superego. Superego menunjukkan eksistensinya di pertengahan tahun 2017 dengan merilis debut single mereka yang bertajuk “Indecision”. Bercerita tentang cinta yang bertepuk sebelah tangan, Jeremy selaku frontman Superego bereksperimen menggabungkan unsur music shoegaze dan Japanese rock yang menciptakan nada – nada berwarna ceria tetapi terdengar depresif. Debut single Indecision mengantarkan Superego menjejaki beberapa panggung – panggung besar di Bandung di akhir tahun.
Di awal tahun 2018, Superego berencana untuk merilis EP album pertama mereka. Dikarenakan masa akhir perkuliahan dan hengkangnya salah satu personil mereka Talia Thaib, membuat Superego memutuskan untuk vakum dari proses rekaman dan panggung selama setengah tahun. Proses rekaman pun kembali dimulai setelah Jeremy menemukan personil pengganti Talia yaitu Raihan Setiawan (Bass) di awal bulan Juni. Keinginan untuk memiliki EP album dengan budget minimalis, memberi semangat Superego untuk melakukan semua proses rekaman secara DIY (Do it Yourself). Melalui Cupnoise Music yang menyediakan tempat dan peralatan rekaman, EP album Superego di kerjakan melalui home recording dan di mixing mastering sendiri oleh Jeremy selaku frontman. Setelah menempuh waktu 2 bulan, EP album Superego yang bertajuk “Space Psyche” berhasil diselesaikan. Eksperimen music Superego di album Space Psyche berbeda dengan debut single mereka. Kali ini, Jeremy selaku arranger memberanikan diri untuk memadukan tiga jenis sub genre music alternative rock, yaitu grunge, shoegaze dan postrock. Nama – nama besar seperti Nirvana, My Bloody Valentine dan God is an Astronaut menjadi karakteristik baru bagi EP album Space Psyche. Lirik – lirik di dalam album ini menjadi sarana untuk menyampaikan perasaan amarah, kekecewaan dan depresif dari Jeremy selalu arranger dan penulis lagu. Di awal bulan September ini, Superego akan meluncurkan tiga isu sekaligus, yaitu Single pengantar mereka bertajuk “Grumb”, EP album “Space Psyche” dan Showcase intim yang memiliki judul yang sama dengan EP album mereka.