Ketua DPRD Kota Bandung Minta Pembangunan Gedung SMPN 65 dan SMPN 66 Bandung Dipercepat
bdgtoday.com/ BANDUNG- Ketua DPRD Kota Bandung H. Tedy Rusmawan, AT., M.M melakukan peninjauan lapangan ke lokasi bakal gedung SMPN 65 dan SMPN 66 Bandung. Hadir dalam kunjungan lokasi itu unsur dari Dinas Pendidikan, Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu, serta aparat kewilayahan.
Lokasi rencana pembangunan gedung SMPN 65 berada di Jalan Batu Raden, Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Rancasari. Sedangkan calon gedung SMPN 66 berlokasi di Jalan Riung Bakti, Kelurahan Cisaranten Kidul, Kecamatan Gedebage.
Jika terbangun, dua sekolah ini akan menyelesaikan masalah kebutuhan RKB berdasarkan zonasi yang selama ini merepotkan siswa di sekitar Riung Bandung, atau Kecamatan Gedebage dan Kecamatan Rancasari.
Tedy menjelaskan, dua calon lokasi sekolah ini telah diputuskan sesuai dengan kebutuhan masyarakat sekitar. Selama ini, lulusan sekolah sekitar seperti SDN Cisaranten Kidul kesulitan mencari sekolah lanjutan di radius terdekat.
Selain kesulitan mencari sekolah terdekat, warga juga terganjal aturan zonasi. Dari upaya yang bisa dilakukan, siswa lulusan SD sekitar dititipkan ke SMPN 51 meski dibatas hanya dua ruang kelas.
“Lulusan SD Cisaranten Kidul ini beberapa tahun tidak tertampung ke sekolah lanjutan, enggak bisa ke sana ke sini. Pembangunan ruang kelas baru ini merupakan aspirasi warga karena wilayah di sini tergolong blank spot gedung SMP,” tutur Tedy.
Direncanakan, SMPN 66 akan menyediakan sekurangnya 7 RKB atau kelas yang mampu menampung sekitar 210 siswa. Tedy juga menekankan kepada pelaksana pembangunan gedung SMPN ini untuk mempertimbangkan segala dampak yang kemungkinan terjadi di masa mendatang, khususnya terkait banjir.
Diketahui, di sekitar lokasi sekolah kerap dilanda banjir. Dengan adanya pembangunan sekolah itu, maka rancangan penataan lokasi wajib memperhitungkan pengurangan dampak banjir. Di lokasi SMPN 65, saluran buang ke Sungai Cinambo juga tak mengalir lancar.
“Khusus banjir, ditekankan bisa sekaligus membangun kolam retensi karena di daerah sini punya penyakit banjir. Ini jadi catatan agar pertimbangan aspek pembangunan jangan sampai berdampak negatif. Di lokasi SMPN 65, sumur imbuhan sudah membantu, tinggal ditambah,” ujarnya.
Seharusnya, kata Tedy, pembangunan sekolah ini dilakukan tahun kemarin. Namun, pandemi membuat pembangunan ditunda.
Oleh karena itu, ia berharap pembangunan dua sekolah ini bisa segera terlaksana mengingat kebutuhan ruang kelas siswa yang mendesak.
“Ditekankan agar perizinan bisa segera selesai. Saya ingin percepatan pembangunan sekolah ini. Saya berharap DPMPTSP bisa membantu. Mudah-mudahan setelah lebaran beres lelang, langsung pembangunan. Idealnya bisa mengejar tahun ajaran baru,” tutur Tedy.