bdgtoday.com/ Bandung- Kampus Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang melalui UPT Penerbitan dan Jurnal Ilmiah menggelar Webinar Nasional Penulisan Buku Ajar bagi dosen, guru dan pelajar se-Indonesia pada Minggu (7/3/ 2021).
Webinar nasional bertajuk “Penyusunan Buku Ajar” itu berhasil menarik perhatian sejumlah kalangan, tidak hanya para akademisi dan pelajar, tetapi juga wartawan dan pegiat literasi.
Antusiasme menghadiri kegiatan tersebut pun luar biasa tinggi. Sebanyak 300 peserta dari berbagai kampus, organisasi, komunitas, hingga sekolah di wilayah Indonesia ikut serta dalam acara tersebut.
Hadir sebagai narasumber, Akademisi sekaligus Dekan Sekolah Pascasarjana Unitri Malang, Cakti Indra Gunawan dan Wahyu Hidayat Riyanto yang merupakan akademisi sekaligus Dosen di Universitas Muhammadiyah.
Dalam paparannya, Cakti yang juga merupakan pemenang hibah buku Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi (Dikti) selama tiga tahun berturut, yakni pada 2015, 2017, dan 2019, menyebutkan Indonesia saat ini butuh akselarasi di bidang pendidikan.
“Sebab, bangsa ini tertinggal jauh jika dinandingkan dengan negara lain dari sisi pengembangan pendidikan, bahkan sekelas negara tetangga, masih lebih maju mereka dibandingkan kita,” ujar Cakti saat memaparkan materi, Minggu (7/3).
Lebih lanjut, Cakti mengatakan, Indonesia juga harus menggenjot semangat publikasi dalam bentuk karya tulis ilmiah, terutama buku agar terus mengejar ketertinggalan itu.
“Karena pada tahun 2020 lalu, berdasarkan laporan United Nation Development Programme (UNDP), Indonesia masih berada peringkat ke-61 dari 62 negara sedunia,” tukas alumnus England University of Australia itu.
Dalam kesempatan itu, Cakti tampak mengeluarkan jurus-jurus jitu bagaimana menulis buku ajar yang layak dan tepat bagi para pengguna.
“Yang harus dipikirkan terlebih dahulu bagi para penulis buku ajar adalah memastikan siapa yang jadi target dari penulisan buku tersebut,” cetusnya.
Dengan mengenali sasaran dari buku yang akan ditulis, penulis bisa menyesuaikan bahasa buku, konten dan sistematika penulisan.
Sementara, narasumber kedua, Riyanto lebih menekankan pada aspek penulisan buku yang marketable.
Menurut Riyanto, buku yang marketable adalah yang mampu menarik minat bagi pembaca, apakah karena ulasannya yang menarik ataupun karena urgensi bukunya.
“Memang membuat buku yang marketable itu tidak mudah, sebab penulis harus mampu mengenali apa yang jadi kebutuhan utama dari pengguna buku tersebut,” pungkasnya.