Bdgtoday.com/ BOGOR- Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, mengaku bangga dengan partai yang dibesarkannya sejak 2008 masih berdiri kokoh hingga saat ini.
Menurut Prabowo, ini juga disebabkan kegigihan kader Partai Gerindra selama 12 tahun.
“Saudara-saudara (kader) saya harapkan jadi pendekar politik, dan inilah yang sudah sudara-saudara buktikan dalam 12 tahun ini dari nol, dari kosong, lambat laun partai kita kokoh,” kata Prabowo dalam Kongres Luar Biasa Partai Gerindra di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (8/8/2020).
Menurut Prabowo, banyak partai bermunculan jelang pemilihan umum (pemilu), tetapi biasanya cepat hilang.
Ia mengatakan, hal ini berbeda dengan Partai Gerindra yang selama 12 tahun telah ikut serta dalam panggung politik Tanah Air.
โAda partai yang banyak muncul cepat juga hilang. Partai kita mantap. Lahirnya pun mendadak, kita dirikan degan cepat, dengan pembangunan yang dari bawah tapi juga dengan suatu arah yang jelas,” ucap Prabowo.
Bagi Prabowo, para kader Partai Gerindra merupakan para pejuang sejati.
Ia mengatakan, dirinya ingat saat Gerindra mulanya diremehkan. Namun, kata dia, kader Partai Gerindra tidak pantang menyerah.
“Kalau saya lihat tampang kalian ini, 12 tahun lalu kita diremehkan. Dulu ada yang bilang, apa itu Gerindra, Gerindri, ya kan?” ujar Prabowo.
“Tapi dengan semangat, rawe-rawe rantas malang-malang putung, dengan semangat tidak mengenal menyerah, dengan semangat kegembiraan, dengan optimisme, kita jalan terus,” tuturnya.
Kendati demikian, Menteri Pertahanan itu mengingatkan agar kader Partai Gerindra tidak sombong.
Prabowo berharap kader Gerindra bukan menjadi politisi biasa.
Dia pun menegaskan, tiap kader harus memiliki kesadaran untuk membangun Indonesia dengan cara yang benar, baik di legislatif maupun eksekutif.
“Saya berharap dari awal kita bukan jadi partai biasa. Kalian tidak boleh jadi politisi biasa, kalian merebut kursi politik (harus) benar. Harus. Eksekutif, legislatif. Untuk membuat perubahan demi perbaikan nasib rakyat, demi membangun kekuatan bangsa Indonesia,” kata mantan Danjen Kopassus ini.
Menurut Prabowo, seorang politikus tidak bisa membangun bangsa hanya dengan memberikan wacana atau komentar.
“Tidak bisa kita bangun dengan hanya memberi wacana. Saudara bukan pengamat. Pengamat banyak, pengamat gampang,” ucap dia.
Prabowo kemudian mengatakan, perjalanan membangun Indonesia kerap dibarengi dengan risiko-risiko.
“Pengamat jarang rugi, iya kan? Dia amati kok, yang keringat saudara-saudara, yang penuh risiko saudara-saudara, yang jatuh bangun saudara-saudara. Habis pemilu ada yang senyum, ada yang senyumnya ketus, karena utangnya banyak, ada yang rumahnya digadaikan,โ ujarnya.