bdgtoday.com / BANDUNG- Aliansi Pemuda Mahasiswa Bergerak (APMB) yang berjumlah sekitar puluhan orang melakukan demontrasi di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (1/7/2021). Aksi ini berjalan damai, tertib dan menjalankan protokol kesehatan.
Aksi ini berjalan dari sekitar pukul 13.00 WIB sampai pukul 15.00 WIB. Massa aksi berjajar di Depan Gedung Sate dan bergiliran menyampaikan aspirasinya. “Aksi ini adalah aksi damai, sebelum melaksanakan aksi ini kita sudah melakukan diskusi-diskusi atau konsolidasi dalam menyikapi penanganan Covid-19 dan kondisi Ekonomi di Jawa Barat. Perihal massa aksi, kita juga komitmen untuk tetap sesuai protokol kesehatan dengan memakai masker, jaga jarak dan massa aksi yang tidak terlalu banyak.” ucap Koordinator Lapangan Aliansi Pemuda Mahasiswa Begerak (APMB) Acep Jamaludin, Kamis (1/7/2021).
Dari Press Release yang disebarkan oleh Massa Aksi ini ke seluruh pengguna jalan, tertulis “Tahun ini adalah tahun akhir dari APBD yang disepakati sebelumnya, pengalokasian anggaran untuk infrastruktur atau mercusuar dibeberapa kabupaten di Jawa Barat dan pengalokasian untuk ekonomi menjadi kabur disebabkan melonjaknya angkat positif covid di Jawa Barat, meskipun banyak temuan kasus rekayasa yang dilakukan untuk menaikan angka covid”.
Selanjutnya, dalam salah satu orasi yang disampaikan oleh massa aksi dikatakan “Kita bergerak turun ke jalan ingin menyampaikan dan menjalankan fungsi kita sebagai rakyat, yaitu menyampaikan orasi. Sebab saat ini, angkat Covid-19 di Jabar semakin melonjak hingga menyentuh angka sekitar 2 juta jiwa dan dalam kondisi ekonomi semakin turun”.
Selain itu, para massa aksi menunjukan beberapa pertunjukan teatrikal juga puisi secara bergantian dan dari setiap massa aksi tersebut membawa banner-nya masing-masing.
Massa aksi menganggap bahwa Gubernur Jawa Barat telah lalai dan gagal dalam menangani Covid-19 di Jawa Barat, Ridwan Kamil dianggap tidak optimal dan cenderung melakukan pemborosan anggaran. Oleh karena itu, APMB dalam press release-nya menuntut:
1. Mundurnya Ridwal Kamil dari Jabatan Gubernur Jawa Barat karena tidak becus mengelola pemerintah dan melukai hati rakyat;
2. Agar jangan sampai dilemahkannya sektor ekonomi, sebab masyarakat sedang menunggu kondisi yang bisa memperbaiki daya beli mereka;
3. Tetap lanjutkan pembangunan infrastruktur untuk akses ekonomi dan jangan sampai dilemahkan.