Bdgtoday.com/ KOTA BANDUNG – Sebanyak 201 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K)di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, Kamis (6 Mei 2021), menerima Surat Keputusan (SK). Mereka merupakan P3K Tahap I Formasi Tahun 2019.
P3K yang menerima SK terdiri dari 196 orang guru TK, SD, SMP, dan 5 orang lainnya merupakan tenaga penyuluh pertanian. Penyerahan SK secara simbolis dilakukan Wali Kota Bandung, Oded M Danial kepada dua orang perwakilan, yaitu dari guru dan tenaga pendidik penyuluh pertanian, di Aula Dinas Pendidikan Kota Bandung, Kamis 6 Mei 2021.
Situasi pandemi Covid-19 membuat tidak semua peserta dapat hadir dalam satu tempat. Peserta dibagi di 4 titik dan mengikutinya secara virtual. Di Aula Disdik, hanya dihadiri 29 orang dari setiap perwakilan termasuk kepala sekolah.
Pada kesempatan tersebut, wali kota terus mengingatkan bahwa status PNS dan P3K memiliki fungsi dan peran yang sama, yaitu pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan pengawas penyelenggaraan pemerintah.
“Jangan sekali-kali ada perasaan perbedaan antara P3K dengan ASN. Karena kebijakannya sudah seperti itu,” tuturnya.
“Sekarang yang sudah mendapat SK, jangan sampai ada penyesalan. Tapi mari kita syukuri karena banyak orang yang kesusahan mencari pekerjaan,” tambahnya.
Wali kota juga berharap, para penerima SK mampu menunjukkan dedikasi dan loyalitas untuk menyukseskan program-program Pemerintah Kota Bandung. Yakni menjadikan Bandung yang Unggul, Nyaman, Sejahtera, dan Agamis.
“Mari kita bekerja sama untuk mewujudkan good governance di lingkungan Pemkot Bandung,” serunya.
Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan (BKPP) Kota Bandung, Adi Junjunan menilai, PNS dan P3K layaknya seperti saudara kembar. Mereka sama-sama berperan besar dalam pembangunan Pemerintah Kota Bandung.
“Di Kota Bandung ini memang tahap pertama memiliki ASN dari kalangan P3K. Kita ingin memberi pemahaman dan kepercayaan diri, PNS dan P3K ini setara ya, seperti saudara kembar,” tambahnya.
Sedangkan Kepala Disdik Kota Bandung, Hikmat Ginanjar mengungkapkan, kebutuhan guru di Kota Bandung sebetulnya sangat banyak. Apalagi setiap tahunnya kurang lebih ada 600 guru yang pensiun.
Namun Hikmat bersyukur ada P3K yang ditetapkan sebagai guru. “Sebenarnya jumlah ini masih kurang dari kebutuhan saat ini. Saya kira kebutuhan guru itu kebutuhan yang sangat mendesak. Tetapi saya tetap berterima kasih karena ada P3K,” katanya.