Nasional

Australia Selatan Kerja Sama dengan Jabar Diperpanjang Lima Tahunan hingga 2025

356views

bdgtoday.com/

Kerjasama Australia Selatan di bidang pertanian, kesehatan, dan pendidikan

BANDUNG — Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil melakukan virtual courtesy call atau kunjungan kehormatan via konferensi video bersama Premier of South Australia (Australia Selatan), The Honourable Steven Marshall MP, dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Senin (26/10/20).

Dalam pertemuan resmi tersebut, disepakati perpanjangan kerja sama Jabar-Australia Selatan di berbagai bidang hingga tahun 2025. Kang Emil –sapaan Ridwan Kamil menjelaskan, kerja sama durasi lima tahun dengan pemerintah Australia Selatan sudah terjalin sejak 2015.

“Tadi kita menyepakati perpanjang kerja sama lima tahunan, kerja sama yang tahun 2015 berakhir di 2020 dan akan dilanjutkan untuk tahun 2020-2025,” kata Kang Emil.

Adapun bidang kerja sama pada 2015-2020 adalah pertanian dan kesehatan. Berbeda dengan sebelumnya, di periode 2020-2025 kerja sama ditambah dengan bidang pendidikan.

“Jadi kita menyepakati perpanjangan kerja sama di bidang pertanian, kesehatan, dan sekarang yang baru adalah pendidikan,” tutur Kang Emil.

Lewat kerja sama bidang pendidikan ini, tiga perguruan tinggi terkemuka di Australia Selatan yaitu Adelaide University, Flinders University, dan University of South Australia berkesempatan untuk hadir di Jabar.

“Salah satunya dengan UU Omnibus Law yang mengizinkan perguruan tinggi luar negeri bisa membuka cabang di Indonesia, jadi membuka kesempatan tiga perguruan tinggi terbaik di Australia Selatan dibuka di Jabar,” ucap Kang Emil.

Ia pun berharap, perpanjangan kerja sama lima tahunan dengan Australia Selatan ini mampu meningkatkan kesejahteraan dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Jabar.

Selain bicara kerja sama di sektor pertanian, kesehatan, dan pendidikan, Kang Emil juga mengundang investor Australia Selatan untuk menanamkan modal di Jabar.

“Saya juga menawarkan ekonomi Jabar yang kuat di sektor manufaktur, pertanian dan pariwisata supaya bisa berinteraksi dengan ekonomi Australia Selatan,” ujar Kang Emil.

Provinsi Jabar sendiri masih menjadi destinasi menarik bagi para investor meski dalam situasi pandemi global COVID-19.

Selama paruh pertama 2020, Jabar menempati peringkat pertama realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dengan total Rp57,9 triliun.