Info Terkini

DanSektor 22 Citarum Harum Sosialisasikan Program Percepatan  Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum

986views

Bdgtoday.com/BANDUNG, –  Sektor 22 Citarum Harum hari ini sosialisasikan Program Percepatan  Pengendalian Kerusakan dan Pencemaran Daerah Aliran Sungai (DAS) sesuai amanah Peraturan Presiden (Perpres) No. 15 Tahun 2019 di Kelurah Kujangsari se-Kecamatan Bandung Kidul Kota Bandung. Selasa (25-06-2019).

Hadir pada kesemlatan ini, Dansektor 22 Citarum, Sekdis DLHK Kota Bandung, Camat Bandung Kidul, Danramil Bandung Kidul, Wakapolsek Bandung Kidul, Lurah Kujangsari, Lurah Batununggal, Lurah Mengger, Lurah Wates, Ormas BBC, Pasukan Gober, LKK Bandung Kulon, Pengusaha Industri dan Beberapa Tokoh Masyarakat Bandung Kulon. Selasa (25/06-2019.

Camat Kecamatan Bandung Kulon (Evi Hendarin, S.Sos, M.At.) menyampaikan dalam sambutannya,  “Kolaborasi program kang pisman dengan program citarum harum merupakan sikap yang sangat sempurna, yaitu mengolah dan memanfaatkan sampah rumah tangga sehingga lingkungan menjadi bersih dan sehat,” paparnya

Lanjut evi, dalam sambutan tersebut, “Warga Kecamatan Bandung Kidul sebanyak (+-) 20.000 jiwa, sudah siap melaksanakan pemeliharaan dan pembersihan sungai dan lingkungan sebagai bentuk pendukungan pada program citarum harum” Tegas Evi

Komandan Sektor (Dansektor)  22 Citarum (Kol. Inf. A. Rahman Taufik) memaparkan, tentang keberadaan Sungai Citarum yang sempat viral kotornya sedunia, memang betul sampah se Kota Bandung saja hingga 150.000 Ton per hari belum dari daerah lainnya yang mengalir ke sungai.

“Delapan anak sungai di Kota Bandung mengalirkan sampah ke Sungai Citarum, hingga numpuk dan mebuat pencemaran sungai, bahkan tidak kalah banyaknya limbah tinja dari warga yang tidak memiliki jamban sehat, dan dibuang langsung ke sungai hingga sungai tercemar Bakteri Ecolly,” ucap Dansektor.

Perlu penanganan yang benar utamanya sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam tujuh permasalahan di wilayah sektor 22 berikut penanganannya, jelasnya dengan istilah STBM yaitu Sanitasi Total Berbasis Masyarakat

Tujuh permasalahna itu diantaranya, prilaku masyarakat, lahan kritis, limbah kotoran hewan, sampah, limbah domestik, limbah pabrik dan sedimentasi sungai.

Sekdis DLHK (Dedi Dharnawan) pada kesempatan itu memaparkan dan mempraktekan tentang Program Kang Pisman yang merubah sampah jadi barokah dan jadi rupiah.

Kang Pisman (Kurangi Pisahkan dan Manfaatkan) merupakan program unggulan Pemkot Bandung, tentang mengolah sampah rumah tangga oleh masyarakat langsung bahkan bisa jadi penghasilan tambahan buat masyarakat, setelah menjadikan lingkungan menjadi  bersih dan nyaman.

Acara diisi dengan pentas seni dan hiburan, dipimpin oleh MC Kondang Mang Ako dan Mang Aldo sepasang MC yang kocek penuh gelak tawa buat penghadir, ditambah ada acara sulap hingga penonton jadi penasaran dan malas  beranjak dari kursi sehingga suasana yang meriah.(ds)*